Sebagai Pembuka
Video: Sex Lies & Cigarettes: Vanguard Sneak Peek
Video: Sex Lies & Cigarettes: Vanguard Sneak Peek
Christof Putzel, jurnalis
video untuk Vanguard, terhenyak melihat video Aldi Rizal Suganda, 3,5
tahun, di YouTube yang menjadi perokok berat. Dari kasus itulah ia
terilhami untuk membuat video dokumenter Sex, Lies & Cigarettes.
Fakta mengenai Industri dan bisnis Rokok di Indonesia, Penetrasi dan Upaya Perusahaan Rokok untuk masuk ke dalam generasi muda Indonesia. Dalam Konferensi Dunia untuk Tembakau 2010 Koresponden Christof Putzel pergi menyelinap dan melakukan pembicaraan dengan karyawan perusahaan tembakau. Ia juga melakukan wawancara dan investigasi langsung mengenai bocah perokok terkecil di Dunia serta memaparkan mengenai fakta-fakta cengkraman bisnis tembakau global dan Indonesia.
Fakta mengenai Industri dan bisnis Rokok di Indonesia, Penetrasi dan Upaya Perusahaan Rokok untuk masuk ke dalam generasi muda Indonesia. Dalam Konferensi Dunia untuk Tembakau 2010 Koresponden Christof Putzel pergi menyelinap dan melakukan pembicaraan dengan karyawan perusahaan tembakau. Ia juga melakukan wawancara dan investigasi langsung mengenai bocah perokok terkecil di Dunia serta memaparkan mengenai fakta-fakta cengkraman bisnis tembakau global dan Indonesia.
Sampai Kapan Indonesia akan Menyayangi Rokok?
Jika para perokok menganggap rokok adalah hak azasi,
maka harus dipastikan agar hak orang lain untuk menghirup udara segar
tidak terusik. Indonesia dianggap kurang tegas melindungi hak atas udara segar dan lebih sayang pada rokok.
Di berbagai forum internasional yang membahas bahaya rokok dan tembakau, Indonesia sering dikucilkan karena tidak menyepakati Framework Convention on Tobacco Control (FTCT) atau Kesepakatan Internasional tentang Pengendalian Tembakau. Lebih menyakitkan lagi, INDONESIA sebagai satu-satunya negara ASEAN dan ASIA PASIFIK yang tidak meratifikasi FCTC juga sering disindir. (Negara lain yang belum menandatangani, antara lain: Andora, Eritrea, Monako, Somalia, Turkmenistan, dan Zimbabwe).
Seperti yang terjadi dalam 15th World Conference on Tobacco or Health (WCTOH) di Singapura, sindiran datang dari Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan. Meski tidak terang-terangan menyebut Indonesia, namun sindiran itu disambut tawa riuh ribuan peserta konferensi.
"Seluruh negara ASEAN saya kira sudah sepakat soal pengendalian tembakau, kecuali.. Ah, saya tidak mau sebut namanya," kata Surin yang sehari-hari berkantor di sekretariat ASEAN di Jakarta.
Sebenarnya apa dosa Indonesia dengan tidak meratifikasi FCTC, sampai harus di-bully di setiap pertemuan internasional tentang tembakau?
Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan, rokok bertanggung jawab terhadap bermacam-macam kanker dan penyakit kronis seperti diabetes dan gangguan jantung. Dampak yang paling banyak ditemukan adalah gangguan pernapasan, mulai dari infeksi tuberculosis (TB) hingga kanker paru-paru.
Sebuah buku berjudul The Tobacco Atlas 4th Edition yang baru saja dirilis mengungkap, korban tewas akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok telah mencapai 100 juta orang sepanjang abad ke-20. Diperkirakan pada abad ke-21, angkanya akan melonjak hingga 1 miliar orang!
Bukan hanya para perokok dewasa yang menjadi korban, anak-anak yang belum mengenal rokok juga ikut merasakan dampaknya sebagai perokok pasif atau second hand smoker. Dari seluruh populasi anak-anak di seluruh dunia, diperkirakan 40 persen ikut menghirup asap rokok.
Menurut buku yang disusun oleh Michael Eriksen, Judith Mackay dan Hana Ross tersebut, kondisi di Indonesia termasuk buruk. Persentase anak-anak yang terpapar asap rokok mencapai 64,7 persen, bahkan media asing beberapa kali memberitakan anak Indonesia kecanduan rokok seperti yang terjadi di Sukabumi belum lama ini tentang seorang bocah bernama Adi Ilham yang berumur 8 tahun tapi sudah merokok.
Kondisinya juga tidak lebih baik ketika dilihat jumlah rokok yang dikonsumsi. Jika konsumsi rokok di seluruh dunia mencapai 6 juta batang rokok tiap tahun, satu keluarga di Indonesia bisa menghabiskan rata-rata 1.058 batang rokok setiap tahun.
Soal harga, rokok di Indonesia termasuk paling murah dengan rata-rata US$ 1,4 atau sekitar Rp 12.000 tiap bungkus dan itupun masih bisa dibeli secara eceran. The Tobacco Atlas menyebut, orang Indonesia hanya perlu bekerja selama 4 menit untuk mendapatkan 1 batang rokok.
Padahal di banyak negara, rokok dikenai pajak yang lumayan tinggi sehingga harganya tidak terjangkau oleh kalangan ekonomi menengah ke bawah. Di USA misalnya, harga rokok mencapai US$ 12 atau sekitar Rp 110.000 tiap bungkus. Di Mesir, merokok pakai shisha kena pajak 100 persen dan rokok biasa dikenai pajak sebesar 75 persen.
Belum lagi masalah pencantuman peringatan bergambar. Alih-alih memenuhi rekomendasi 15th WCTOH yakni seluas 75 persen dari kemasan rokok, pemerintah baru bisa mewajibkan pencantuman peringatan tertulis yang kadang-kadang tidak tertangkap maksudnya oleh anak-anak dan kelompok buta huruf.
Menurut Bloomberg Philantropies, saat ini tercatat sudah ada 174 negara yang menyepakati FCTC untuk melindungi hak yang lebih azasi daripada merokok, yakni untuk menghirup udara segar. Sesuai rekomendasi 15th WCOTH, diharapkan pada tahun 2015 semua negara sudah meratifikasi FCTC.
Di berbagai forum internasional yang membahas bahaya rokok dan tembakau, Indonesia sering dikucilkan karena tidak menyepakati Framework Convention on Tobacco Control (FTCT) atau Kesepakatan Internasional tentang Pengendalian Tembakau. Lebih menyakitkan lagi, INDONESIA sebagai satu-satunya negara ASEAN dan ASIA PASIFIK yang tidak meratifikasi FCTC juga sering disindir. (Negara lain yang belum menandatangani, antara lain: Andora, Eritrea, Monako, Somalia, Turkmenistan, dan Zimbabwe).
Seperti yang terjadi dalam 15th World Conference on Tobacco or Health (WCTOH) di Singapura, sindiran datang dari Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan. Meski tidak terang-terangan menyebut Indonesia, namun sindiran itu disambut tawa riuh ribuan peserta konferensi.
"Seluruh negara ASEAN saya kira sudah sepakat soal pengendalian tembakau, kecuali.. Ah, saya tidak mau sebut namanya," kata Surin yang sehari-hari berkantor di sekretariat ASEAN di Jakarta.
Sebenarnya apa dosa Indonesia dengan tidak meratifikasi FCTC, sampai harus di-bully di setiap pertemuan internasional tentang tembakau?
Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan, rokok bertanggung jawab terhadap bermacam-macam kanker dan penyakit kronis seperti diabetes dan gangguan jantung. Dampak yang paling banyak ditemukan adalah gangguan pernapasan, mulai dari infeksi tuberculosis (TB) hingga kanker paru-paru.
Sebuah buku berjudul The Tobacco Atlas 4th Edition yang baru saja dirilis mengungkap, korban tewas akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok telah mencapai 100 juta orang sepanjang abad ke-20. Diperkirakan pada abad ke-21, angkanya akan melonjak hingga 1 miliar orang!
Bukan hanya para perokok dewasa yang menjadi korban, anak-anak yang belum mengenal rokok juga ikut merasakan dampaknya sebagai perokok pasif atau second hand smoker. Dari seluruh populasi anak-anak di seluruh dunia, diperkirakan 40 persen ikut menghirup asap rokok.
Menurut buku yang disusun oleh Michael Eriksen, Judith Mackay dan Hana Ross tersebut, kondisi di Indonesia termasuk buruk. Persentase anak-anak yang terpapar asap rokok mencapai 64,7 persen, bahkan media asing beberapa kali memberitakan anak Indonesia kecanduan rokok seperti yang terjadi di Sukabumi belum lama ini tentang seorang bocah bernama Adi Ilham yang berumur 8 tahun tapi sudah merokok.
Kondisinya juga tidak lebih baik ketika dilihat jumlah rokok yang dikonsumsi. Jika konsumsi rokok di seluruh dunia mencapai 6 juta batang rokok tiap tahun, satu keluarga di Indonesia bisa menghabiskan rata-rata 1.058 batang rokok setiap tahun.
Soal harga, rokok di Indonesia termasuk paling murah dengan rata-rata US$ 1,4 atau sekitar Rp 12.000 tiap bungkus dan itupun masih bisa dibeli secara eceran. The Tobacco Atlas menyebut, orang Indonesia hanya perlu bekerja selama 4 menit untuk mendapatkan 1 batang rokok.
Padahal di banyak negara, rokok dikenai pajak yang lumayan tinggi sehingga harganya tidak terjangkau oleh kalangan ekonomi menengah ke bawah. Di USA misalnya, harga rokok mencapai US$ 12 atau sekitar Rp 110.000 tiap bungkus. Di Mesir, merokok pakai shisha kena pajak 100 persen dan rokok biasa dikenai pajak sebesar 75 persen.
Belum lagi masalah pencantuman peringatan bergambar. Alih-alih memenuhi rekomendasi 15th WCTOH yakni seluas 75 persen dari kemasan rokok, pemerintah baru bisa mewajibkan pencantuman peringatan tertulis yang kadang-kadang tidak tertangkap maksudnya oleh anak-anak dan kelompok buta huruf.
Menurut Bloomberg Philantropies, saat ini tercatat sudah ada 174 negara yang menyepakati FCTC untuk melindungi hak yang lebih azasi daripada merokok, yakni untuk menghirup udara segar. Sesuai rekomendasi 15th WCOTH, diharapkan pada tahun 2015 semua negara sudah meratifikasi FCTC.
Kami mendesak Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia segera meratifikasi FCTC dan membuat Undang-Undang Pengendalian Dampak Tembakau untuk melindungi rakyat Indonesia, khususnya generasi muda!


Artikel Terkait:
Info
- Info Seputar SBMPTN 2013
- PASSING GRADE SNMPTN 2013
- 10 Sifat beracun dalam diri kita yang patut kita waspadai
- 5 Aplikasi Alternatif untuk Chatting di Smartphone
- Aplikasi iMadeFace, Ubah Wajahmu Jadi Kartun
- Review For BlackBerry Z10
- Apple Akhirnya Luncurkan Update iOS 6.1 untuk iPhone, iPad, & iPod
- Tutorial Mengompres File dari GB Menjadi MB Dengan WINRAR.
- Tips ngedeketin cewek buat cowok2 yang mukanya pas2an
- Cara menghapus virus Porn.exe, secret.exe, Password.txt, Sexy dan x
- Game Gangnam style - 강남스타일 For Android
- Belajar CSS dengan Zeetal CSSTutorial gan!
- 10 Kelebihan Android Jelly Bean
- Aplikasi Mobile Android untuk Belajar Fisika Kelas X SMA
- Pengguna iPhone Lawas Bisa Nikmati iOS 6
- Tips menghilangkan rasa kantuk saat di Kelas
- (Foto-Foto) Launching iPhone 5 !!
- BlackBerry Simulator For PC buat yang pingin punya BlackBerry
- Peterpan Resmi Ganti Menjadi Noah, Ini Alasannya
- "Cashtag" Jadi Simbol Resmi Twitter
- Smartfren Connex EVO
- Tips dan Trik Menghadapi Psikotest
- Hal Nyebelin di BBM
- PicStory, Cerita Foto di Blackberry
- Kelebihan dan Kekurangan Laptop dari Berbagai Merk
Lounge
- 7 Alasan membaca buku lebih baik daripada pacaran
- Kekeliruan Pria Saat Ingin Luluhkan Hati Wanita
- Ciri cewe yang hanya memanfaatkan cowo [waktu PDKT]
- Cara menghilangkan pikiran negatif dan Mengatasinya
- Arti Kata-kata di KASKUS
- 70 Kata-Kata Bijak Dari Orang Terkenal Di Dunia
- 5 Aplikasi Alternatif untuk Chatting di Smartphone
- 10 Hal yang Lebih Baik Daripada Uang
- Kata" yang Lahir dari Dunia Maya dan Menjadi Terkenal di Dunia Nyata
- Google tambahkan bahasa Bali dalam mesin pencarinya
- Kumpulan Status Facebook Lucu, Unik, Gokil, Ngakak 2013
- Kata Kata Bijak Terbaru dan Terbaik 2013
- Tips ngedeketin cewek buat cowok2 yang mukanya pas2an
- Peterpan Resmi Ganti Menjadi Noah, Ini Alasannya
- 5 Tipe Ngambek dan Mengatasinya Pada Cewek
- 12 Mesin Raksasa yang Pernah Dibuat Oleh Manusia
- 7 Tips Agar Tweet di Diretweet
- Ucapan I Love You Dalam 100 Bahasa
- 5 Tips buat mencegah kelaparan di malam hari
- Karikatur Seniman Galvao Untuk Euro 2012
- Kata-kata mutiara Albert Einsten
- Pizza Ala Anak Kost
- Pertama Kali Naik Pesawat? Ini Tipsnya gan
- Mobil Melegenda Segera Lahir di Indonesia
{ 1 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
makasih gan infonya dan salam sukses
Tambahkan Komentar Anda
Terimakasih sudah berkomentar dengan baik, sopan dan tidak mengandung spam di Blog, Silahkan Berkomentar Sesuai Artikel.
Maaf, memasukkan link ke dalam komentar akan DIHAPUS.
Regard's
=|| Arsha Wijaya ||=